Tuesday 2 January 2018

Retrieve the view definition from a SQL Server

Is there a way to retrieve the view definition from a SQL Server?

YES!

Use this Query:

select definition
from sys.objects     o
join sys.sql_modules m on m.object_id = o.object_id
where o.object_id = object_id( 'dbo.MyView')
  and o.type      = 'V'

Sunday 30 July 2017

Penjualan Aktiva Tetap

THIS POST COMPLETELY REPOST FROM ANOTHER BLOG

Source: http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.co.id/2008/04/penjualan-aktiva-tetap-perlakuan.html


PENJUALAN AKTIVA TETAP – Perlakuan Akuntansi

Salah satu jenis penarikan aktiva adalah PENJUALAN AKTIVA TETAP. Perlakuan Akuntansinya (Prosedur, perhitungan, pencatatan dan pelaporan -nya) akan dibahas di artikel ini, termasuk aspek perpajakan -nya.

Pada dasarnya, tidak satupun perusahaan bermaksud dan merencanakan untuk menjual aktiva tetapnya, karena aktiva tetap dibeli dimaksudkan untuk dipergunakan selama umur ekonomisnya untuk menjaga kelangsungan usaha (entah untuk berproduksi, dijadikan tempat usaha, dijadikan peralatan kerja, dan lain sebagainya).

Akan tetapi ada kondisi-kondisi (read: reason) tertentu yang menyebabkan perusahaan menjual aktivatetapnya, antara lain:

[-]. Karena perusahaan kekurangan supply dana, sehingga perusahaan dengan terpaksa menjual aktiva tetap-nya untuk memperoleh tambahan dana entah untuk modal kerja, atau untuk memenuhi kewajiban (bayar hutang) jangka pendek/panjang-nya.

[-]. Karena perusahaan berganti jenis product, sehingga mesin-mesin dan perlatan tertentu tidak diperlukan lagi (tidak memberi manfaat lagi). Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi “fast moving product”, misalnya: Perusahaan Apparel, perubahan trend mode akan membuat perusahaan tidak mempergunakan mesin untuk jenis pengerjaan bagian tertentu lagi.

[-]. Karena perusahaan berganti technology, misalnya: perusahaan menjual semua computer ber spesifikasi Pentium III, karena perusahaan akan membeli computer yang berspefisifikasi Pentium IV. Atau perusahaan menjual monitor non-flat karena akan menggunakan flat-monitor.

[-]. Karena perusahaan akan ditutup (berhenti beroperasi) karena alasan tertentu.


Prosedur dan Perlakuan Akuntansi atas penjualan Aktiva Tetap

Pada garis besarnya prosedur dan jurnal penjualan aktiva tetap hanya terdiri dari 2 (dua) langkah saja, yaitu:

Step-1: Update Buku Aktiva yang dijual
Step-2: Hapus Aktiva Tetap

Tentu saja ada beberapa langkah detail dari masing-masing langkah di atas


Contoh Kasus:

Pada tanggal 18 April 2008, PT. ROYAL BALI CEMERLANG menjual salah satu mesin produksinya seharga Rp 15,000,000. Dahulunya dibeli pada tanggal 22 February 2005 dengan harga perolehan sebesar Rp 25,000,000.

Catatan:

PT. Royal Bali Cemerlang menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan aktiva tetapnya, tanpa “Salvage Value (nilai residu)”umur ekonomis (life time) mesin diperkirakan 8 Tahun. Posisi Aktiva Tetap Mesin PT. Royal Bali Cemerlang per 31 Des 2007 adalah sebagai berikut:

Perolehan = Rp 25,000,000
Accum Deprec = (Rp 8,854,167)
----------------------------------------
Nilai Buku = Rp 16,145,833


Prosedur dan Perlakuan-nya:


Step-1Update Buku Aktiva Tetap
[-]. Hitung Penyusutan 01 January – 18 Maret 2008:

Karena mesin dijual pada tanggal 18 April 2008, dimana tanggal 18 sudah melewati tengah bulan, oleh karenanya untuk bulan April dianggap mesin telah dipergunakan selama satu bulan penuh (jika dibawah tanggal 15 maka dianggap belum dipergunakan), maka.

Penyusutan 01 Jan – 18 Apr 2008:

4/12 x (25,000,000/8) = Rp 1,041,667

[-]. Bebankan Penyusutan dengan jurnal:

[Debit]. Depreciation = Rp 1,041,667
[Credit]. Accum Deprec = Rp 1,041,667

Catatan: Jurnal di atas akan menambah "Depreciation Cost" dan menambah "Accum Deprec" mesin sebesar Rp 1,041,667

Sehingga "Accum Deprec Mesin" per tanggal 18 April 2008 adalah:

Accum Deprec per 31 Dec 2007 = Rp 8,854,167
Accum Deprec 01 Jan-18 Apr 2008 = Rp 1,041,667
-------------------------------------------------------------
Accum Deprec per 18 April 2008 = Rp 9.895,833

Dan nilai "Buku Aktiva Tetap Mesin" per 18 April 2008 adalah:

Rp 25,000,000 – Rp 9,895,833 = Rp 15,104,167

Langkah berikutnya adalah penghapusan


Step-2Penghapusan Aktiva Tetap Mesin

Aktiva Tetap Mesin dihapus dengan jurnal:

[Debit]. Kas/Piutang = Rp 15,000,000,-
[Debit]. Accum Deprec Mesin = Rp 9,895,833
[Debit]. Rugi Penjualan Aktiva = Rp 104,167
[Credit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 25,000,000

Catatan:

Jurnal di atas akan:

(-). Menghapus Aktiva Tetap Mesin dan Akumulasi penyusutannya. Penghapusan terjadi karena posting Aktiva Tetap Mesin di masukkan di credit (berlawanan dengan perolehan aktiva tetap mesin yang berada di debit) dan Deprec Accum di masukkan ke sisi Debit (berlawanan dengan saldonya yang berada di sisi credit).

(-). Mencatat Kas masuk atau mengakui piutang sebesar nilai penjualan

(-). Mengakui Rugi Penjualan Aktiva Tetap sebesar selisih antara harga perolehan dengan (Kas+ Accum Deprec), dengan kata lain selisih antara nilai buku aktiva tetap setelah di-update dengan nilai penjualan.


Bagaimana jika mesin dijual seharga Rp 16,000,000?

Jurnalnya:

[Debit]. Kas/Piutang = Rp 16,000,000,-
[Debit]. Accum Deprec Mesin = Rp 9,895,833
[Credit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 25,000,000
[Credit]. Laba Penjualan Aktiva = Rp 895,833

Catatan: terjadi Laba dan diakui sebagai Laba Penjualan Aktiva Tetap sebesar Rp 895,833, yang dihitung dengan cara mencari selisih antara Nilai Buku Aktiva Tetap Mesin dengan Nilai Penjualan (Rp 6,000,000 - Rp 15,104,167).


Pelaporan Laba/Rugi Penjualan Aktiva Tetap

Laba atau Rugi Penjualan Aktiva Tetap di laporkan pada “Laporan Laba/Rugi” masuk dalam kelompok “Pendapatan Lain-Lain” bernilai positif jika untung, dan bernilai negative jika rugi.

Monday 17 July 2017

Excel Print Setup

http://www.excel-easy.com/examples/print-titles.html
http://www.excel-easy.com/examples/print-area.html

Monday 10 October 2016

Create table Periode

Kadang kita memerlukan table periode terutama untuk reporting. Pada case kali ini saya memerlukan table periode untuk populate data perbulan ke reporting table.

Cara otomatis membuat table periode:

;WITH cte
AS
(
SELECT DATEADD(M, DATEDIFF(M, 0, @StartDate), 0) AS Dt
UNION ALL
SELECT DATEADD(M, 1, Dt)
FROM cte
WHERE Dt BETWEEN @StartDate AND DATEADD(M, -1, @EndDate)
)
SELECT Dt
FROM cte




Tuesday 27 October 2015

Tuesday 24 March 2015

Tarif pajak

Secara struktural menurut tarif pajak dibagi dalam empat jenis yaitu :
  1. Tarif proporsional(a proportional tax rate structure) yaitu tarif pajak yang presentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak.Contoh:Pajak Pertambahan Nilai 
  2. Tarif regresif / tetap (a regresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan selalu tetap sesuai peraturan yang telah ditetapkan 
  3. Tarif progresif (a progresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan semakin naik sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh Pajak Pengahsilan 
  4. Tarif degresif ( a degresive tax rate structure) yaitu kenaikan persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat. 
Tarif Pajak yang berlaku untuk Pajak Penghasilan di Indonesia adalah tarif progressif sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan. Sedangkan untuk Pajak Pertambahan Nilai berlaku tarif pajak proporsional yaitu 10%.


4 Asas Pemungutan Pajak menurut bapak ekonomi (adam smith)

Pemungutan pajak hendaknya mengutamakan terciptanya kondisi yang adil dan tidak memberatkan wajib pajak, Untuk menuju terciptanya keadilan dan tidak membebani rakyat maka dalam pemungutan pajak harus memperhatikan beberapa asas atau prinsip dalam pemungutan pajak sebagaimana yang telah dipaparkan oleh bapak ekonomi yaitu Adam Smith, yang kemudian dikenal dengan istilah Smith’s Canon. Adapun istilah smith’s Canon terdiri dari 4 asas atau prinsip, selengkapnya tentang smith’s Canon adalah sebagai berikut:

Prinsip atau asas Kepastian (Certainly)

Prinsip certainly, menyatakan bahwa Pemungutan pajak harus jelas dan pasti, sehingga wajib dapat mengerti, selain itu dapat memberi kemudahan dalam proses perhitungan dan administrasi.

Prinsip atau asas Keadilan/Kesamaan (Equity)

Prinsip Equity, menyatakan bahwa Pemungutan pajak harus dilakukan dengan adil dan sesuai dengan kemampuan setiap wajib pajak.

Prinsip atau Asas Ekonomi (Economy)

Prinsip Economy, menyatakan bahwa Pemungutan pajak wajib memenuhi syarat ekonomi, maksudnya adalah bahwa hasil pajak dapat untuk memenuhi kebutuhan negara dan pemungutan pajak tidak menghambat kemajuan ekonomi.

Prinsip atau asas Kelayakan (Convenience)

Prinsip Convenience, menyatakan bahwa Pemungutan pajak tidak boleh memberatkan para wajib pajak, sehingga wajib pajak dapat merasa senang dan tidak terbebani dalam membayar pajak.

Wednesday 29 October 2014

Catatan Bea Cukai

Aku curious banget dengan bea cukai, gara - gara beberapa minggu lalu, kiriman barangku kena cukai yang cukup menakjubkan.

berikut link untuk cek ketentuan bea cukai:
http://www.beacukai.go.id/btki.html
http://www.tarif.depkeu.go.id/Tarif/
http://www.beacukai.go.id/?page=apps/browse-tarif-dan-lartas.html